Jumat, 20 Maret 2009

UJIAN ALLAH

Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh Allah akan menguji kamu dengan berbagai cobaan, sebagaimana kamu
menguji (membakar) emas dengan api. Ada orang yang keluar (dari ujian
tersebut) seperti emas murni, orang itulah yang dilindungi Allah dari
kejelekan; ada juga orang yang keluar seperti emas yang tidak murni, orang
itu masih dipenuhi keraguan; dan terakhir ada orang yang keluar seperti emas
hitam, orang itulah yang terkena fitnah (siksa)."
(HR Al Hakim dalam al-Mustadrak dan dia menganggapnya shahih no 7878.
Hadits ini diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jam)

Pernah Anda mengamati begaimana emas dibakar dengan api? Jika menginginkan
emas murni 24 karat, Anda harus memanggangnya di atas api yang lebih besar.
Diantara manusia itu ada yang keluar (dari ujian) bak emas murni, yaitu emas
yang bersih dan bening seketika. Adakah di antara kita orang yang keluar
seperti emas murni tersebut? Jika ada, berarti ialah orang yang dilindungi
Allah SWT.

Ada lagi orang yang keluar (dari ujian tersebut) dalam keadaan bingung,
suatu saat ia memuji Allah dan di lain kesempatan dia kembali kepada
kebiasaannya (bermaksiat). Ada lagi tipe orang yang keluar seperti emas yang
hitam pekat yang sudah menjadi arang. Golongan manusia jenis inilah yang
terlaknat.

Di hari kiamat setiap kita akan ditanya. Nah, seperti apakah Anda? Termasuk
jenis emas manakah Anda? murni, campuran, atau...??

Mungkin kita tidak pernah mengalami musibah seperti yang dialami Nabi Yaqub
as. Meskipun Allah sangat menyayanginya, Dia tetap mengujinya. Kalau Allah
menguji Anda dengan suatu musibah, janganlah mengatakan, "Sungguh, Allah
sedang murka kepadaku." Ya Allah, mengapa Engkau menimpakan ini kepadaku?"
Janganlah sekali-kali Anda mengucapkan kata-kata itu, karena sesungguhnya
Allah menyayangi Anda. Mungkin Anda mempunyai dosa yang Anda tanggunghingga
Anda masuk neraka Jahannam. Allah SWT tidak menginginkan Anda masuk neraka.
Allah hendak menyucikan diri Anda dan memasukkan Anda ke dalam surgaNya.
Karena itu, Allah menguji Anda dengan musibah. Pada hari kiamat, Allah
menginginkan Anda berdiri tegak di hadapanNya. Untuk itu, Allah terlebih
dahulu menyucikan diri Anda di dunia ini.

(sumber: romantika Yusuf, Amru Khalid, maghfirah pustaka, 2004)